Sulit Tandingi Android, BlackBerry Akhirnya Akan Rilis Smartphone Berbasis Android
Pabrikan smartphone kenamaan, Blackberry akhirnya akan merilis smartphone berbasis Android. Ditengah kedigdayaan platform buatan Google seperti sekarang ini, Blackberry memang cukup kewalahan untuk dapat mengimbangi popularitas Android yang terus memperlihatkan tren positif dikalangan konsumen. Untuk menjaring konsumen lebih luas, Blackberry harus membuat keputusan penting, dan CEO pabrikan smartphone yang didirikan di Kanada ini akhirnya mengumumkan, bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan merilis smartphone Android pertama mereka.
Sebagaimana diberitakan oleh CNET, CEO Blackberry, John Chen menyampaikan alasannya dibalik keputusan perusahaan untuk memproduksi smartphone Android. Sebagian pengguna Blackberry masih menyukai ponsel yang dilengkapi keyboard fisik, namun disisi lain mereka juga menginginkan aplikasi-aplikasi masa kini pada ponsel Blackberry mereka sehingga kami berusaha untuk merespon mereka dengan merilis smartphone yang mengaplikasikan operating system (OS) Android, jelas Chen.
Sementara itu, menurut Chen, seri smartphone Android pertama yang akan dirilis oleh Blackberry adalah Blackberry Priv. Priv sendiri mengartikan kata "Privacy" dan "Privilege". Chen mengklaim bahwa Blackberry Priv merupakan smartphone Android yang sangat aman dari sekian banyak smartphone Android yang sudah beredar dipasar.
Rencananya, Blackberry akan launching Blackberry Priv pada tahun ini, dan pada tahun ini pabrikan ponsel cerdas yang sempat menguasai pasar smartphone itu tidak akan merilis ponsel yang mengaplikasikan OS BB10.
Chen tidak menyampaikan secara detail terkait spesifikasi Blackberry Priv, namun rumor yang beredar Blackberry Priv akan memiliki dimensi layar 5.4 inci (2560x1440), menggunakan prosesor Snapdragon 808, RAM berkapasitas 3GB, resolusi kamera primer 18 megapiksel dan 5 megapiksel untuk kamera sekunder, serta keyboard yang mendukung touch input.
Langkah Blackberry yang akhirnya memutuskan untuk mengaplikasikan OS Android pada ponsel pabrikan mereka dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah seorang analis Strategic Analytic, Neil Mawston. Menurut Neil Mawston, OS Blackberry sudah tidak sepopuler dulu, bahkan jauh tertinggal oleh Android, sehingga untuk bisa menjaring lebih banyak konsumen mereka harus mengadopsi OS Android.
Img (c) us.blackberry.com |
Sebagaimana diberitakan oleh CNET, CEO Blackberry, John Chen menyampaikan alasannya dibalik keputusan perusahaan untuk memproduksi smartphone Android. Sebagian pengguna Blackberry masih menyukai ponsel yang dilengkapi keyboard fisik, namun disisi lain mereka juga menginginkan aplikasi-aplikasi masa kini pada ponsel Blackberry mereka sehingga kami berusaha untuk merespon mereka dengan merilis smartphone yang mengaplikasikan operating system (OS) Android, jelas Chen.
Sementara itu, menurut Chen, seri smartphone Android pertama yang akan dirilis oleh Blackberry adalah Blackberry Priv. Priv sendiri mengartikan kata "Privacy" dan "Privilege". Chen mengklaim bahwa Blackberry Priv merupakan smartphone Android yang sangat aman dari sekian banyak smartphone Android yang sudah beredar dipasar.
Rencananya, Blackberry akan launching Blackberry Priv pada tahun ini, dan pada tahun ini pabrikan ponsel cerdas yang sempat menguasai pasar smartphone itu tidak akan merilis ponsel yang mengaplikasikan OS BB10.
Chen tidak menyampaikan secara detail terkait spesifikasi Blackberry Priv, namun rumor yang beredar Blackberry Priv akan memiliki dimensi layar 5.4 inci (2560x1440), menggunakan prosesor Snapdragon 808, RAM berkapasitas 3GB, resolusi kamera primer 18 megapiksel dan 5 megapiksel untuk kamera sekunder, serta keyboard yang mendukung touch input.
Langkah Blackberry yang akhirnya memutuskan untuk mengaplikasikan OS Android pada ponsel pabrikan mereka dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah seorang analis Strategic Analytic, Neil Mawston. Menurut Neil Mawston, OS Blackberry sudah tidak sepopuler dulu, bahkan jauh tertinggal oleh Android, sehingga untuk bisa menjaring lebih banyak konsumen mereka harus mengadopsi OS Android.
akhirnya,
android memang sangat mendominasi
kalo ingin bisa diterima pasar, mesti mengikuti
Sepertinya demikian. Kalau tidak mau ngikut ya harus menawarkan sesuatu yang lebih dari Android.